60 Tahun UNHAS: Sukses Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)

60 Tahun UNHAS: Sukses Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)




Kini teman teman seusiah ku (Kelahiran 1998) telah berhasil menyelesaikan tugasnya yaitu UN dan US tingkat SMA mungkin mereka telah tidak sabar lagi menunggu hasil ujian mereka dan mulai mencari Perguruan Tinggi untuk ia tempati menimbah ilmu dan meanjutkan pendidikannya ke tingkat yang lebih tinggi.
Memilih Kampus merupakan sesuatu hal yang bisa membingungkan bagi sebagian pelajar, jika salah memilih Kampus maka akan berdampak besar kepada pelajar itu sendiri.
Saran saya jika menginginkan kampus yang berkualitas silakan coba cari diberbagai penyedia informasi yang akurat dan terpercaya, seperti data dari Kementerian Ristekdikti, Badan Akreditasi Nasional Pertguruan Tinggi (BAN-PT) atau dari alumni-alumninya.

Bagi yang masi bingun saya sarankan anda memilih UNHAS saja karena UNHAS telah merai gelar PTN-BH dan selain itu UNHAS juga merupakan Universitas yang memiliki peminat yang tinggi kira kira 75.155 Peminat

Selamat Ulang Tahun Universitas Hasanuddin (UNHAS) yang ke-60!
Semoga dalam usia yang tidak lagi muda, UNHAS menjadi semakin matang, dewasa dan makin di percayai oleh masyarakat.
Kira kira itulah ucapan dan doa saya untuk UNHAS karena sebntar lagi, tepatanya pada pada tanggal 11 Juni 2016 UNHAS akan memasuki usia yang ke-60.

UNHAS Merupakan Universitas tertua di Sulawesi Selatan yang di dirikan pada Tahun 1947 dan di Tahun 2015 kemarin, UNHAS ditetapkan sebagai PTN-BH. Penetapan tersebut merupakan milestone penting dalam perjalanan UNHAS sebagai perguruan tinggi, sebab tidak semua perguruan tinggi negeri di Indonesia dapat mencapai status ini.
Alamat Kampus UNHAS
Jl. Perintis Kemerdekaan
Km. 10Makassar, 90245.Sulawsi Selatan, Indonesia.




UNHAS Merupakan salah satu Universitas yang maju dan berkembang di indonesia, hal tersebut bisa kita lihat dari Status PTN-BH yang baru saja di capainya.

Hal ini tentu sangat membutuhkan peran aktif dari para Alumni UNHAS agar Status PTN-BH UNHAS bisa dimaknai degan baik dan membuktikan bahwa UNHAS memang layak dan mampu bersaing dengan Universitas lainnya. Penetapan Status UNHAS menjadi PTN-BH merupakan amanah dan tanggung jawab yang besar.

Oleh karena itu diharpkan kepada  Alumni UNHAS untuk bisa membantu  Universitas sesuai dengan kemapuannya, misalnya memberikan beasiswa, ataupun memberikan solusi dalam pengembangan fasilitas Universitas, seperti rumah sakit milik Universitas. Kalaupun tidak memperoleh dana dari pemerintah, alumni dapat membantu mencairkan dana di luar anggaran pemerintah (donor).

Alumni juga harus mendorong kemajuan UNHAS melalui majelis wali amanat, contohnya dalam pemilihan rektor meskipun keputusan akhir berada di tangan Mentri Pendidikan Tinggi. 


Mayarakat Ekonomi ASEAN (MEA) merupakan suatu asosiasi yang dimana akan berlaku aturan perdagangan bebas dan artinya, batas-batas dari negara-negara ASEAN kian menipis, dan aturan-aturan birder antar negara di ASEAN akan semakin melunak demi terlaksananya MEA.

Dampak baik dari berlakunya MEA, tentu saja akan ada kesempatan yang lebih luas terutama bagi para jobseeker - Para pencari kerja untuk bekerja di wilayah ASEAN lain, selain negaranya sendiri. Artinya lapangan kerja semakin luas, dan setiap perusahaan di negara anggota MEA dapat merekrut karyawan dari luar negaranya tampa terhalang oleh peraturan border masing masing negara.

Mahasiswa , tentunya menjadi salah satu yang paling berdampak besar dalam MEA (Masyarakat Ekonomi Asian) ini. Lulusan perguruan tinggi di Indonesia tidak hanya bersaing dengan para jobseeker lokal lainnya, akan tetapi juga harus bersaing dengan jobseeker Internasional yang masuk dalam wilayah Asean.
Maka dari itu UNHAS diharpkan mampu melahirkan Alumni-alumni baru yang berkulitas tinggi dan siap untuk bersaing dan menghadapi MEA. Tetapi dengan melihat Visi Misi dan Nilai UNHAS saya pribadi yakin bahwa UNHAS telah siap dan mampu menghadapi MEA.

Mahasiswa sebagai Agent of Change (agen perubahan) tentunya tidak dapat diam berpangku tangan hanya mengandalkan Universitas, tentu mahasiswa juga harus segera bersiap dan mulai serius dan fokus Menghadapi MEA. Ada beberapa hal penting yang harus dilakukan mahasiswa diantaranya sebagai berikut.
  • Mahasiswa harus meningkatkan kualifikasinya untuk menghadapi MEA. Mahasiswa saat ini bukan mahasiswa pencari IPK, akan tetapi  harus menjadi mahasiswa yang memiliki kompetensi dan memilik skill yang cukup untuk menghadapi tantangan MEA, Tanpa memandang berapa IPK-nya. Mayarakat Indonesia pada saat ini mulai sadar pentingya softskill, terutama dalam kemampuan berbahasa asing dan bakat-bakat individu, sehingga sudut pandang "Mahasiswa baik adalah mahasiswa yang IPK-nya baik" mulia meluntur. Maka softskill sangat penting untuk dikuasai terutama yang menunjang mahasiswa untuk mendapatkan karir yang baik.
  • Mahasiswa adalah Agent of Change. Mahasiswa tidak hanya berkewajiban untuk merubah dirinya sendiri, akan tetapi berkewajiban untuk mengubah masyarakat sekitarnya agar semakin aware terhadap MEA. Disinilah peran sosial masyarakat sangat penting. Mahasiswa, sehari-harinya hidup dalam lingkungan sosial masyarakat. Mahasiswa berinteraksi dengan banyak pihak dan elmen masing diantaranya: kos, warkop, masjid dan tempat tempat umum lainnya, atasan dan sesama pegawai apabila bekerja dan part time dan lain-lain. Kemudian, mahasiswa merupakan penghubung dari kehidupan kampus yang ilmiah dan kehidupan sosial masyarakat yang sebenarnya. Maka gagasan gagasan mahasiswa yang didiskusikan di dalam kampus, seharusnya dapat diterapkan di lingkungan masyarakat yang terdekat di sekitar kampus. Banyak kegiatan mahasiswa yang dapat dilakukan di lingkungan masyarakat ini, diantaranya.
  1. Mahasiswa dapat mengadakan workshop kewirausahaan, dengan bekerjasama dengan pihak masyarakat.
  2. Mahasiswa dapat membrikan pencerahan kepada masyarakat dengan berbagai cara, dengan fokus adalah untuk menyongsong MEA.
  3. Mahasiswa dapat membagun desa binaan dengan kerjasama dan dukungan dari dosen dan pihak kampus.
  • Mahasiswa harus membangun gerakan-gerakan strategis untuk menghadapi MEA. Mahasiswa dapat mebangun komunitas dan mengadakan bebagai kegiatan mencakup kegiatan-kegiatan di atas, dan dapat berupa aksi, mediasi terhadap pihak kampus, serta tokoh-tokoh masyarakat, dan pemerintah baik legislatif maupun eksekutif, untuk segera mewujudkan kebijakan taktis untuk menghadapi MEA. 

Demikian penjelasan saya mengenai 60 Tahun UNHAS: Sukses Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) semoga bermanfaat. Namun anda harus paham bahwa artikel ini dibuat dari beberapa sumber yang berbeda dan diolah sedemikan rupah sehingga terciptalah artikel sederhana ini. Saya tidak perna mengclam bahwa semua Materi dan Gambar yang ada di artikel ini milik www.amboupe.id

Akhir kata saya ucapkan banyak terimakasi telah mengunjungi blog saya ini,  mohon maaf bila ada penulisan kata yang kurang tepat silakan anda informasikan di komentar karena saya hanya lulusan SMP yang tidak begitu mahir dalam menulis dan berbahasa Indonesia.
Wassalam.

Artikel ini juga diikut sertakan dalam Lomba Blog #60 Tahun UNHAS 2016 Berhadia Total Rp 15 Juta


Terimakasi atas semua dukungan sahabat.
Previous
Next Post »

5 komentar

Write komentar
June 5, 2016 at 4:43 PM delete

Mampir ya, kunjungan juri :)

Reply
avatar
Amboupe
AUTHOR
June 7, 2016 at 9:00 PM delete

Silakan fung. berikan penilaian yang terbaik

Reply
avatar
January 2, 2023 at 3:23 AM delete

Memilih Kampus merupakan sesuatu hal yang bisa membingungkan bagi sebagian pelajar

Reply
avatar

Komentar yang kami terima hanyalah komentar.
1. Kertikan
2. Saran
3. Pertanyaan EmoticonEmoticon